Membangun Budaya Positif dengan keyakinan Kelas
I. Latar
Belakang
Budaya positif di Sekolah adalah tentang
nilai, keyakinan, dan kebiasaan di sekolah yang berpihak pada murid. Dampak
Pandemi Covid-19 yang memaksa murid belajar secara asinkron dengan guru telah
menurunkan nilai, keyakinan dan kebiasaan budaya positif. Pemahaman guru
bagaimana menumbuhkan disiplin positif kepada murid adalah kompetensi yang
wajib dikuasai. Ihktiar pertama yang dilakukan oleh guru untuk menerapkan
budaya positif adalah dengan bersepakat dengan murid untuk membuat keyakinan
kelas. Kesepakatan kelas berisi beberapa aturan untuk membantu guru dan murid
bekerja bersama membentuk kegiatan belajar mengajar yang efektif. Kesepakatan
kelas tidak hanya berisi harapan guru terhadap murid, tapi juga harapan murid
terhadap guru. Kesepakatan disusun dan dikembangkan bersama-sama antara guru
dan murid.
II. Tujuan
Tujuan membangun budaya positif dengan
keyakinan kelas ini adalah untuk mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada
murid. Dengan keyakinan kelas ini diharapkan murid dapat terlibat dalam
menentukan kelas impian mereka. Selain daripada itu dengan keyakinan kelas ini
juga dapat menumbuhkan komunikasi yang efektif diantara guru dengan murid.
Tujuan akhirnya adalah murid menjadi lebih bertanggungjawab akan tindakannya.
III. Tolok Ukur
1. Murid dapat
menyusun keyakinan kelas yang disepakati secara bersama-sama antara guru dan
murid.
2. Murid menjalankan
keyakinan kelas dengan kesadaran sendiri tanpa pengaruh dari luar.
3. Murid terbiasa dan
menjadi kebiasaan menjalani keyakinan kelas secara berkelanjutan.
4. Tumbuhnya nilai-nilai kebajikan dalam diri murid baik di luar kelas maupun pada saat pembelajaran.
IV.
Linimasa
Tindakan
1. Berdiskusi dengan
Kepala Sekolah untuk menyampaikan rencana aksi nyata Budaya Positif dengan Keyakinan
Kelas.
2. Membagikan
pemahaman konsep inti Budaya Positif kepada rekan sejawat dan komunitas
pendidikan.
3. Memberikan
pemahaman dan memfasilitasi murid untuk merancang Keyakinan Kelas.
4. Menjelaskan kepada
murid untuk mewujudkan Keyakinan Kelas dan konsekuensinya jika melanggar apa
yang telah disepakati secara bersama.
5. Menerapkan
Keyakinan Kelas secara berkelanjutan agar murid menjadi terbiasa dan tertanam
dalam diri tanpa adanya paksaan.
V. Dukungan yang dibutuhkan
1. Kolaborasi dengan
seluruh stake holder yang ada di sekolah mulai dari Kepala Sekolah, Rekan
Sejawat, Tenaga Kepandidikan murid, dan juga orangtua murid.
2. Sarana dan
prasarana yang mendukung aksi nyata yaitu materi pemahaman tentang Budaya
Positif, laptop, proyektor untuk menyampaikan/membagikan pemahaman dan
pengalaman kepada yang akan terlibat dalam pelaksanaan untuk membangun Budaya
Positif dengan keyakinan kelas agar berjalan secara efektif dan berkelanjutan.